5 Panca Dasar PSHT yang Harus Ditanamkan dalam Hati Setiap Pendekar

Panca Dasar PSHT
Panca Dasar PSHT

Bukan sekadar bela diri pencak silat, namun PSHT adalah sebuah organisasi yang kehadirannya dimaknai dalam panca dasar PSHT atau lima dasar PSHT. Per 27 september 2022, PSHT telah memiliki cabang di 200 kabupaten/kota di Indonesia.

Selain di Indonesia, anggota PSHT juga tersebar di berbagai negeri seperti Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Jerman, Malaysia, Singapura, Belgia, Australia, dan Vietnam. Artinya pencak silat PSHT telah merangkul rasa persaudaraan bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga di kancah internasional. Ini merupakan perkembangan yang baik dalam sejarah PSHT yang didirikan pada tahun 1922.

Bacaan Lainnya

Wiamril, dalam skripsi yang berjudul Implementasi Panca Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate dalam Membentuk Karakter Religius Anggota di Komisariat IAIN Ponorogo, mengatakan bahwa PSHT memiliki tujuan yang mulia. Tujuan mulia tersebut yakni mendidik manusia agar menjadi pribadi berbudi yang luhur, tahu benar dan salah. Sesuai dengan petuah dari para warga PSHT.

“Mikul duwur mendem jero”

digenggam erat oleh organisasi PSHT yang mana berarti “mengubur dalam, mengangkat tinggi”. Makna itu merupakan ungkapan agar senantiasa hormat dengan menjunjung tinggi derajat. Istilah itu memiliki relasi makna dengan apa yang dituangkan dalam skripsi yang ditulis oleh Wiamril.

Baca Juga: Pendiri PSHT, Sejarah, Dan Ketua Umum Tahun 1922 – Sekarang

Berikut adalah panca dasar PSHT yang perlu diketahui setiap anggota.

Panca Dasar PSHT: Persaudaraan

Kamus Besar Bahasa Indonesia V menuliskan arti dari persaudaraan sebagai,

“Persahabatan yang sangat karib, seperti layaknya saudara; pertalian persahabatan yang serupa dengan pertalian saudara.”

Ini merupakan dasar yang ditempatkan paling atas dalam panca dasar lainnya. Sehingga dalam PSHT semua manusia memiliki derajat yang sama, mempunyai hak dan kewajiban yang sama pula tanpa memandang status sosial, agama, ataupun garis keturunan.

Persaudaraan dalam PSHT adalah hal yang dijunjung tinggi. Sehingga sikap dari rasa persaudaraan itu sendiri adalah kekal dalam organisasi PSHT.

Panca Dasar PSHT: Olahraga

Olahraga dalam PSHT memiliki makna mengolah raga, baik itu dengan gerakan biasa maupun dengan gerakan jurus PSHT. Tujuan dari olahraga sendiri supaya anggota PSHT memiliki kebugaran jasmani sehingga dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan perasaan tenang.

Olahraga sendiri merupakan kegiatan fisik yang mampu meningkatkan kebugaran jasmani. Kegiatan ini tentunya penting dalam peranannya untuk menjaga dan memelihara dari segala penyakit yang menyerang fisik. Secara tidak langsung, sehatnya tubuh juga akan memberikan dampak positif dalam batin manusia. Seperti pepatah dalam bahasa latin,

“Men sana in corpore sano”.

Panca Dasar PSHT: Bela Diri

Bela diri adalah seni mempertahankan diri dengan mengutamakan kekuatan dan ketahan fisik yang menggunakan teknik tertentu. PSHT dalam hal ini menggunakan pencak silat sebagai olahraga bela diri. Ini sekaligus menjadikan pencak silat dalam PSHT sebagai jatidiri bangsa indonesia.

Namun kita perlu mengetahui bahwa bela diri bukanlah unsur utama yang membangun panca dasar PSHT. Unsur tertingginya tetaplah Persaudaraan yang menyetarakan berbagai kalangan dalam sosial di masyarakat.

Panca Dasar PSHT: Kesenian

Pencak silat sebagai warisan seni dari leluhur yang mengandung banyak falsafah kesederhanaan, kehalusan, kelemahlembutan, dan juga kekuatan. Ini menjadikan pencak silat sebagai beladiri yang indah karena gerakannya seperti tengah melakukan tarian namun mematikan bagi lawan.

Ciri khas pencak silat yang memiliki nilai seni tradisional Indonesia ini kemudian mampu memberikan nilai dalam dunia hiburan seperti film. Dalam pencak silat PSHT sendiri memiliki 90 gerakan seni yang perlu diketahui untuk naik ke tahap warga. Ada juga seni yang dikreasikan dalam permainan tunggal, ganda, dan massal.

Baca Juga: 9 Gambar PSHT Keren Untuk Walpaper, Yuk Download!

Panca Dasar PSHT: Kerohanian

Panca dasar terakhir adalah tentang anugerah Tuhan kepada manusia agar berbudi serta mendidik agar setia hati guna menjalani kehidupan yang bahagia lahir batin. Jiwa kerohinan penting dibangun dalam diri pendekar PSHT sehingga dapat menciptakan keseimbangan antara raga dan jiwa.

Makna dari panca dasar terakhir ini adalah mengingatkan para anggota PSHT untuk senantiasa jauh dari sifat yang dapat mengotori hati seperti sombong dan suka pamer. Oleh karenanya PSHT menjadikan kerohanian sebagai panca dasar agar siswanya tidak tenggelam dalam kenegatifan.

Itulah panca dasar PSHT yang perlu diketahui dan ditanamkan dalam hati setiap anggota PSHT. Panca dasar diletakkan di sakral PSHT dengan tali putih dengan simpul teratas sebagai makna dari “mengikat” persaudaraan.

Pos terkait