Pendiri PSHT, Sejarah, Dan Ketua Umum Tahun 1922 – Sekarang

Sejarah Pendiri PSHT Irsyad
Sejarah Pendiri PSHT Irsyad

Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada tahun 1922 di Madiun, Jawa Timur. Menginjak usianya yang telah menyentuh satu abad, PSHT memiliki sejarah panjang di bidang olahraga. Sejarah panjang tersebut tidak akan lepas oleh bapak pendiri PSHT sekaligus pahlawan perintis perjuangan kemerdekaan Indonesia, Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Dilansir dari shterate.or.id, Mulanya nama organisasi yang digunakan adalah Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC) lalu mengalami perubahan semenjak 25 Maret 1951. Pemerintah Belanda saat itu mencurigai organisasi tersebut digunakan sebagai wadah pelatihan pencak silat dan melakukan perlawanan ke koloni Belanda. Akhirnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo diasingkan ke Jember, Cipinang, dan Padangpanjang oleh Pemerintah Belanda.

Bacaan Lainnya

Ki Hadjar Hardjo Oetomo tidak berjuang seorang diri. Berikut adalah tokoh yang berperan dalam berdirinya organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate secara kronologis sejarahnya.

Baca Juga: 9 Gambar PSHT Keren Untuk Walpaper, Yuk Download!

Pendiri PSHT: Ki Ageng Ngabei Soerjodiwirjo

Sejarah Pendiri PSHT Ki Ageng
Sejarah Pendiri PSHT Ki Ageng

Putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo yang lahir pada 1876 dengan nama Muhammad Masdan. Ia adalah tokoh yang berperan penting dalam penyematan sejarah PSHT, biasa dikenal juga sebagai Eyang Suro atau Mbah Suro.

Tahun 1890, Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo di asuh Wedono yang merupakan pamannya setelah lulus dari Sekolah Rakyat. Ia mulai mengasah bela diri pencak silat saat mengenyam pendidikan pondok pesantren Tebu Ireng Jombang sebelum akhirnya pindah ke Parahiyangan, Bandung, pada tahun 1892.

Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo merantau dari satu tempat ke tempat lain seperti Jakarta, Lampung, Padang, dan Aceh sebelum mulai kembali ke Surabaya pada tahun 1902. Selama masa perantauannya, Ia belajar berbagai macam aliran pencak silat. Di Surabaya Ia mengemban gelar Mayor Polisidi kampung Tambak Gringsing.

Tahun berikutnya, pada 1902 Ki Ageng Soerodiwirjo mendirikan perkumpulan bernama “Sedulur Tunggal Kecer” sedangkan pencak silatnya bernama “Joyo Gendelo Tjipto Muljo”.

Selang beberapa tahun berlalu, pencak silat yang didirikannya berganti nama menjadi Persaudaraan Setia Hati (PSH) di desa Winongo, Madiun, pada tahun 1917. Tujuan dari penamaan PSH adalah mengikat rasa persaudaraa  antarwarga PSH sekaligus menciptakan jiwa nasionalisme guna memerangi penjajah.

Muhammad Masdan alias Ki Ageng Ngabehi Soerodoworjo alias Mbah Suro atau Eyang Suro wafag di usianya yang ke-68 tahun. Ia dimakamkan di desa Winongo pada hari Jumat 10 November 1944.

Pendiri PSHT: Ki Hadjar Hardjo Oetomo

Sejarah Pendiri PSHT Ki hadjar
Sejarah Pendiri PSHT Ki hadjar

Tokoh perintis pergerakan kemerdekaan Indonesia sekaligus tokoh pendiri organisasi PSHT yang lahir pada 1980. Dengan maksud agar pencak silat dapat dipelajari oleh berbagai macam kalangan maka “Terate” disematkan dalam penamaan Persaudaraan Setia Hati Terate.

Awalnya PSHT (Era Ki Ageng Ngabei Soerodiwirjo) hanya dipelajari oleh mereka dari kalangan bangsawan. PSHT kemudian merangkul segala elemen sosial untuk ikut berlatih bersama. Hal tersebut kemudian menjadi makna bagi falsafah tiga bunga teratai pada logo PSHT.

Ki Hadjar Hardjo Oetomo memiliki tujuan untuk menyebarkan kebaikan dan keselamatan terhadap sesama manusia. Akan tetapi, perjalanan yang ia harapkan tidak berjalan baik karena saat itu Belanda tengah melakukan kolonialisme.

Baca Juga: 8 Makna Logo PSHT dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sejarah PSHT yang terbentuk pada tahun 1922 termasuk juga dalam organisasi pergerakan nasional Serikat Islam (SI). Keduanya memiliki tujuan yang sama untuk mengusir Belanda dari tanah Indonesia.

Walau pun begitu, tujuan Ki Hadjar Hardjo Oetomo sebagai pendekar tisak ia lupakan. Waktu senggangnya dipergunakan untuk memberikan pelajaran silat guna membangun pergurua silat yang bernama SH Sport Club.

Belanda mencurigai adanya potensi pemberontakan dari apa yang dibangun oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Hal tersebut membuatnya harus mengalami pengasingan dari Jember, Cipinang, dan Padangpanjang lalu meninggal dunia pada tahun 1952 di desa Pilangbango, Madiun.

Pendiri PSHT: Soetomo Mangkoedjojo

Sejarah Pendiri PSHT Soetomo
Sejarah Pendiri PSHT Soetomo

Murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1942 yang mengusulkan penggantian nama SH PSC sebagai PSHT. Perubahan itu disepakati dalam kongres pertama tahun 1948.

Pendiri PSHT: Irsyad

Sejarah Pendiri PSHT Irsyad
Sejarah Pendiri PSHT Irsyad

Setelah RM. Soetomo Mangkoedjoyo dipindah tugaskan ke Surabaya, ketua PSHT digantikan oleh M. Irsyad. Ia berperan penting dalam pengembangan ilmu di PSHT. Pasalnya 90 senam, sebagian jurus, jurus belati, dan jurus toya.

Ketua Umum PSHT Sepanjang Waktu Tahun 1922 Sampai Sekarang

Menurur catatan dari ilmusetiahati.com, berikut adalah selurh ketua umum PSHT.

  1. Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Perintis SH Terate (1922)
  2. Soemo Soedarjo, Hoofd Leader SH PSC (1941–1943)
  3. Hassan Soewarno, Hoofs Leader SH PSC (1943–1945)
  4. Hardjo Mardjoet, Hoofd Leade SH PSC (1945–1951)
  5. Santoso Kartoatmodjo, Ketua Umum SH Terate (1951–1953 & 1958–1966)
  6. Soetomo Mangkoedjojo, Ketua Umum SH Terate (1953–1956 & 1966–1974)
  7. Irsad Hadi Widagdo, Ketua Umum SH Terate (1956–1958)
  8. Imam Koesoepangat, Ketua Umum SH Terate (1974–1977)
  9. Badini, Ketua Umum SH Terate (1977–1981)
  10. Tarmadji Boedi Harsoni, Ketua Umum SH Terate (1981–2014)
  11. Richard Simorangkir, Ketua Umum SH Terate (2014)
  12. Muhammad Taufiq, Ketua Umum SH Terate (2016–2017)
  13. RM. Moerdjoko Hadi Wiyono, Ketua Umum SH Terate (2017-2026)

Pos terkait