Lapangan Lompat Tinggi: Sejarah Dan Peraturannya

Lapangan Lompat Tinggi
Lapangan Lompat Tinggi

Lapangan lompat Tinggi harus dibuat seoptimal mungkin. Dalam sejarah olahraga lompat tinggi olahraga ini diresmikan sebagai cabang atletik yang dikompetisikan pertama kali pada abad ke-19 di Olimpiade Skotlandia. Seiring berkembangnya zaman, olahraga, dan ksatria. Semakin berkembang juga olahraga lompat tinggi baik dari sistematikanya sampai bentuk dan ukuran lapangan lompat tinggi tersebut.

Saat ini siapa yang tidak mengetahui lompat tinggi sebagai salah satu cabang olahraga?. Cabang olahraga atletik nomor lompat tinggi sebagai salah satu olahraga yang dikompetisikan setiap tahunnya. Banyaknya gaya dalam lompat tinggi membebaskan atletnya memiliki gaya mana yang akan dijadikan Andalan mereka. Terdapat sebuah mistar atau tiang yang harus dilewati oleh atlet ataupun Anda ketika ingin menyukseskan olahraga lompat tinggi.

Bacaan Lainnya

Kilas Sejarah Lompat Tinggi

Lapangan dan Gaya Lompat Michael Sweeney

Pada perlombaan ataupun Olimpiade Skotlandia Abad ke-19 tersebut lomba lompat tinggi ini dimenangkan seorang atlet. Berkembang pada abad ke 20 yang dilakukan oleh warga campuran Irlandia dan Amerika bernama Michael Sweeney. Modernisasi ataupun perubahan yang dilakukannya adalah ketika ia berhasil mencapai tinggi 1,7 m pada lompat tinggi dengan gaya eastern cut off. Posisi ini merupakan posisi yang hampir sama dengan gaya scissors ataupun gunting tetapi bagian punggung diperpanjang dan mendarat di atas sebuah bar.

Baca Juga: 4 Macam Gaya Lompat Tinggi Beserta Gambar Penjelasannya

Lapangan dan Gaya Lompat Michael Sweeney George Horine

Selanjutnya sejarah dari lapangan lompat tinggi juga terbentuk dikarenakan warga Amerika bernama George Horine na mengembangkan jenis ataupun gaya lompat tinggi yang bisa dilakukan di lapangan lompat tinggi dengan jauh lebih efektif dan efisien dinamakan dengan Western roll. George Horine berhasil meraih ketinggian 2,01 m pada tahun 1912 ketika menggunakan teknik yang diciptakannya. Dilanjutkan dengan adanya Olimpiade Berlin pada tahun 1936 teknik yang diciptakan oleh George urine menjadi teknik lompat tinggi yang paling diminati untuk digunakan dan berhasil dimenangkan dengan ketinggian 2,03 m oleh Cornelius Johnson.

Tokoh yang Berhasil Mengembangkan Gaya di Lapangan Lompat Tinggi Lainnya

Selanjutnya terdapat pelompat tinggi asal Amerika dan juga dari Soviet yang membuat teknik baru itu teknik Lompat Tinggi Gaya Straddle. Teknik lompat tinggi yang dilakukan di lapangan lompat tinggi ini digunakan oleh Charles emas pertama kali pada tahun 1996 dan ketinggian yang berhasil diraihnya dengan gaya ini merupakan ketinggian sangat fantastis yaitu 2, 13 meter. Dilanjutkan dengan John Thomas yang berhasil mendapatkan rekor dunia karena tingginya mencapai 2,203 m pada tahun 1960.

Lompatan ini terus berkembang hingga pada ada tahun 1964 pelompat tinggi asal Rusia bisa meraih tinggi hingga 2,8 meter dan mencatat rekor terbaru. Sebelum ditemukan, gaya ini lompat tinggi memiliki aturan bahwa pendaratan dilakukan pada tanah berumput ataupun tanah datar lainnya dengan gaya gunting tetapi pada kenyataannya gaya Ini meningkatkan jumlah atlet yang terkena cedera sehingga semakin berkembangnya dunia atletik disepakati mendarat nya Seorang atlet harus di atas matras sehingga tidak ada kecelakaan atau kecelakaan bisa diminimalisir ketika di lapangan lompat tinggi.

Ukuran Lapangan Lompat Tinggi

Lapangan lompat tinggi sendiri dibagi menjadi empat bagian yaitu area ataupun jalur awalan,  ar tumpuan,  mistar penyangga, dan matras yang harus ada untuk mendarat. Area atau jalur awalan memiliki bentuk bujur sangkar atau dengan mudah setengah lingkaran dan jarak antara. topi ke pusat kira-kira 15 meter jarak inilah jarak yang  akan sebagai awalan dalam tolakkan.

Selanjutnya adalah daerah tolakan yang berlokasi di sekitar mistar bagian depan ataupun bagian bawah dan daerah ini dibuat sudah ter mungkin pada lapangan lompat tinggi dan juga harus diyakinkan kebersihannya dan tidak licin agar seorang atlet tidak meleset ataupun ke gelincir saat melakukan tolakan.

Mistar dibuat sekitar 3,98 hingga 4,2 meter panjangnya dan berat maksimal mistar harus 2 kg. Mr juga disangga dengan penyangga nya di mana penyangga ini harus diletakkan secara sejajar dengan jarak yang sama serta panjang mistar. Penampang mistar ada tiang penyangga nya memiliki ukuran 4 x 6 cm.

Baca Juga: 5 Tujuan Lompat Tinggi, Apa saja ?

Bagian terakhir dari lapangan lompat tinggi yaitu tempat pendaratan ataupun matras memiliki ukuran 3×5 m dan harus menggunakan bahan busa yang ketebalannya sendiri kira-kira 60 cm. Harus ada yang melindungi matras tersebut dengan ukuran 10 hingga 20 cm agar Anda tidak cedera ketika mendarat.

Perkembangan lompat tinggi dalam jenis gaya nya Hingga lapangan lompat tinggi tersebut semakin memudahkan atlet ataupun Anda untuk Melakukan lompat tinggi dengan kesempatan ataupun resiko Cedera yang semakin kecil. Hal ini tentu saja harus ditingkatkan dikarenakan keselamatan dan kesehatan orang arsir adalah hal yang harus dijaga. Dengan semakin mudahnya lompat tinggi dalam cabang olahraga semakin banyak juga Perlombaan olahraga yang memasukkan lompat tinggi sebagai salah satu kompetisi nya tren juga pada beberapa sekolah semakin banyak yang menerapkan olahraga lompat tinggi karena sarana serta lapangan lompat tinggi yang sudah bisa di terapkan di sekolah.

Pos terkait