4 Formasi Futsal Saat Menyerang agar Bisa Memenangkan Pertandingan

Formasi Futsal Saat Menyerang agar Bisa Memenangkan Pertandingan
Formasi Futsal Saat Menyerang agar Bisa Memenangkan Pertandingan

Salah satu strategi untuk memecah pertahanan tim lawan supaya dapat mencetak gol ialah dengan melakukan serangan ke tim lawan. Strategi menyerang dalam futsal dapat dilakukan apabila sedang menguasai bola (ball possession). Sebelum beraksi menjalankan strategi perlu ditentukan formasi futsal. 

Dikutip dari buku berjudul Taktik & Strategi Futsal Modern karya Justinus Lhaksana, disebutkan bahwa dalam melakukan serangan ada 2 tipe formasi yaitu formasi striker tetap (1-2-1 dan 3-1) dan formasi tanpa striker tetap (2-2 dan 0-4). 

Bacaan Lainnya

Formasi tersebut akan sangat mempengaruhi kemenangan tim. Artikel kali ini akan mengulas beberapa contoh formasi futsal yang bisa kamu dan tim futsal pakai saat menyerang dalam permainan futsal. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: 10 Perbedaan Futsal dan Sepak Bola yang Wajib Diketahui

4 Posisi Pemain Futsal dan Strategi Penyerangannya

  • Formasi 2-2

Formasi futsal 2-2 adalah formasi paling dasar dalam bermain futsal yang sifatnya pasif. Formasi ini dipakai ketika penyerangan hanya dilakukan dua lapis dan gerakannya statis. Formasi dan strateginya yakni dua striker di depan bergerak statis sedangkan dua pemain belakang yang bergerak aktif. 

Namun, seringkali pada praktiknya, keempat pemain bergerak secara bersamaan dan secara terus-menerus ketika menyerang. Formasi 2-2 ini cukup efektif melawan tim dengan pertahanan lemah. Oleh karena itu, usahakan untuk terus menekan dengan mengandalkan penguasaan bola.

  • Formasi 1-2-1

Formasi 1-2-1 ini lebih sering digunakan dibandingkan dengan formasi 2-2 karena dinilai lebih dinamis. Banyak tim futsal di Indonesia yang menerapkan formasi futsal ini ketika menyerang. 

Terdapat seorang pemain bertahan atau anchor di depan kiper, dua pemain tengah (flank) dengan posisi menyamping, serta penyerang tengah atau pivot. Serangan dapat lebih variatif karena selain pivot, dua flank akan siap membantu dari kedua sisi. Selain itu, anchor pun sesekali membantu serangan dengan melakukan tendangan jarak jauh jika ada kesempatan.

Posisi futsal 1-2-1 mengharuskan pergerakan aktif seluruh pemain untuk menimbulkan celah pada pemain defense lawan. Pemain akan bersama-sama melakukan serangan dan bertahan sehingga formasi ini akan terlihat rapat dan ketat. Serangan akan lebih efektif jika pivot bertenaga kuat, berpostur tinggi, dan pintar mencari posisi dalam menyerang.

  • Formasi 3-1

Posisi pemain futsal ini membutuhkan banyak pergerakan pemain dan penguasaan bola. Di depan kiper ada seorang pemain bertahan, dua pemain tengah menempati posisi sayap, dan terdapat satu penyerang tengah. 

Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan saat menyerang. Kedua pemain sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah pergerakan pivot untuk menciptakan peluang mencetak gol. Pivot dan kedua pemain sayap akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan momen yang tepat guna memasukkan bola ke gawang lawan.

Baca Juga: 100+ Nama Tim Futsal Keren, Dijamin Bikin Semangat

  • Formasi 0-4

Formasi 0-4 ini menempatkan 4 pemain sekaligus di area lapangan lawan dan fokus pada penyerangan. Kelemahan dari formasi ini yaitu pemain akan kesulitan dalam bertahan. Sebagai solusinya, dilakukan variasi formasi yakni perubahan dari 0-4 menjadi 1-2-1 dan 3-1.

Itulah contoh formasi futsal yang dapat kamu dan tim gunakan supaya bisa menguasai jalannya pertandingan. Selain itu, memahami berbagai jenis formasi futsal akan memudahkan kamu dalam membaca strategi dan formasi tim lawan.

Sementara itu, penerapan formasi futsal di atas bisa disesuaikan dengan kondisi permainan. Kamu dan tim bisa menentukan formasi terbaik. Strategi serangan tersebut biasanya sudah dipikirkan oleh pelatih agar timnya lebih mudah meraih kemenangan.

Pos terkait