Ukuran Ring Basket Beserta Sejarah Penetapannya

ukuran ring basket
ukuran ring basket

Ukuran ring basket tentu tidak boleh dibuat sesuka hati. Karena sudah ada standar yang ditetapkan serta diterapkan di seluruh dunia. Ukuran ring yang kita kenal saat ini telah melalui proses panjang dan penelitian. Sehingga ditemukanlah ukuran yang tetap.

Salah satu patokan dalam membuat ring tersebut, adalah ukuran ring tentu harus lebih besar dari ukuran bola. Jika bola basket lebih besar dari ring. Tentu bola tidak bisa masuk nantinya. Atau jika ring diameternya terlalu besar, maka bisa saja setiap lemparan masuk ke ring.

Bacaan Lainnya

Basket disebut sebagai olahraga paling populer setelah sepak bola. Amerika merupakan salah satu pusat olahraga basket. Karena di sana ada liga bergengsi yang disebut dengan NBA. Semakin berkembangnya jaman membuat basket juga mengalami perubahan.

Bagi anda yang mengegeluti olahraga basket atau sekadar hobi bermain basket tentu harus tahu beberapa aturan standar dalam permainan ini. Dalam artikel ini kami akan merangkum informasi terkait ukuran ring beserta sejarah penetapannya.

Baca Juga: Mengenal 5 Posisi Pemain Basket

Ring Dalam Olahraga Basket

Lingkaran ring basket merupakan sebutan yang digunakan untuk keranjang atau tempat bola dimasukkan. Ring tersebut bentuknya bundar, dan bahannya yang digunakan harus solid. Tanpa ada ring tersebut, tentu tidak ada permainan basket, karena ring merupakan tujuan para pemain.

Jika dalam sepak bola, para pemain harus memasukkan bola ke gawang, maka dalam basket para pemain harus memasukkan bola ke ring lawan. Para pemain harus menjaga ringnya agar tidak kemasukan bola dari lawan.
Ring tersebut selalu melekat dengan papan pantulan, serta dibuat sebuah tiang yang menopangnya. Setiap komponen tersebut memiliki ukuran standarnya juga, tetapi artikel ini lebih fokus membahas Ukuran ring basket tersebut.

Tinggi Ring Basket

Sebelum masuk ke pembahasan ukuran ring, penting juga diketahui terlebih dahulu terkait ukuran baku tinggi ring tersebut. Tinggi ring juga tidak boleh dibuat sembarangan, karena dapat mempengaruhi kualitas permainan nantinya.

Untuk tiangnya sendiri FIBA menetapkan bahwa tingginya harus memiliki ukuran sekitar 3.050 mm atau 3,05 meter dari permukaan lantai. Tiang tersebut bisa dibuat menancap ke tanah atau juga tiang yang sifatnya mobile, atau bisa dipindahkan menggunakan roda.

Selain itu tiang tersebut juga harus dibuat dengan warna cerah, kontras dengan warna lapangan basket tersebut. Tujuannya agar pemain mudah melihat keberadaan tiang tersebut saat bermain.

Tiang tersebut juga harus kokoh dan tidak bergerak saat terkena tekanan besar. Untuk tiang yang sifatnya mobile, harus ditambahkan pemberat atau penyangga agar tiang tidak bergeser saat terkena bola atau sentuhan pemain.

Ukuran Ring Basket

FIBA membuat aturan baku terkait ukuran ring serta bahan yang digunakan. Sesuai standar FIBA, ring basket harus berdiameter antara 450 mm hingga 459 mm. Ring tersebut dilekatkan pada papan pantul, dan jarak titik ring dengan papan sekitar 151 mm.

Ring tersebut harus dibuat dari bahan dasar besi atau solid still. Lingkaran ring basket juga harus dibuat kokoh dan kuat. Untuk itu ketebalan ring sesuai standar adalah antara 16 mm hingga 20 mm. Ring basket perlu diberi cat warna orange, agar fokus pemain lebih mudah saat melempar bola.

Pada ring tersebut nantinya ditambahkan jaring atau net. Jaring tersebut digantungkan pada ring, yang digunakan untuk menghambat bola ketika bola masuk ke ring. Dengan demikian dapat diketahui apakah bola berhasil masuk atau tidak.

Net ini juga memiliki ukuran baku, yakni memiliki panjang antara 400 mm hingga 500 mm. Net tersebut juga bahannya harus cukup elastis agar tidak membuat bola tersangkut di dalamnya. Selain ukuran, Berat Bola Basket juga memiliki aturan tersendiri.

Baca Juga: Mengetahui Ukuran Panjang Lapangan Bola Basket FIBA, NBA, PERBASI

Sejarah Perkembangan Ring Basket

Ukuran ring basket yang kita kenal sekarang telah mengalami perjalanan yang panjang. Saat awal mula James Naismith menemukannya, ring yang digunakan bukan berbahan dasar besi, melainkan dari keranjang buah persik. Keranjang tersebut diletakkan di dinding.

Keranjang persik tersebut dinilai tidak efektif, karena saat bola masuk, pemain harus mengambilnya menggunakan tangga. Hal ini tentu membuat banyak waktu terbuang. Pada Januari tahun 1893, ring basket kemudian ditambah dengan papan.

Kehadiran papan tersebut membuat pemain lebih leluasa, bola kini bisa dipantulkan serta mencegah bola keluar mengenai penonton. Pada Februari 1893, tanda kotak dibuat pada papan, sehingga para pemain jadinya memiliki fokus untuk menembak.

Pada Januari 1901, basket semakin populer. Ring yang dulunya menggunakan bahan kayu kini diganti dengan bahan pelek logam. Sudah ditambahkan juga jaring yang terbuat dari besi, untuk memudahkan pemain. Hanya saja pada bagian bahwa jaring tersebut belum dibuat lubang.

Pada tahun 1912, jaring besi pada ring tersebut kemudian diganti menggunakan bahan nylon karena dinilai lebih aman dan efektif membuat bola terhambat sepersekian detik. Bagian bawah jaring juga sudah dibuat bolong. Ring dengan jaring nilon tersebut yang tetap digunakan hingga saat ini. Itulah sedikit informasi tentang Ukuran ring basket dan perkembangannya.

Pos terkait