Memayu Hayuning Bawana – Arti Dan 9 Makna Falsafah Jawa

memayu hayuning bawana
memayu hayuning bawana

Memayu Hayuning Bawana adalah konsep Jawa Kuno yang mengajarkan nilai-nilai keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan. Konsep ini dikenal sebagai filosofi hidup yang sangat penting bagi masyarakat Jawa. Dalam artikel ini, kita akan membahas arti dan makna dari Memayu Hayuning Bawana, serta bagaimana konsep ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Memayu Hayuning Bawana Artinya?

Memayu Hayuning Bawana berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari tiga kata, yaitu memayu, hayuning, dan bawana. Memayu bermakna hidup, hayuning bermakna yang cantik dan memperindah juga berarti baik dan benar, sementara bawana bermakna dunia atau alam semesta. Secara keseluruhan, Memayu Hayuning Bawana dapat diartikan sebagai hidup dalam kebenaran dan keseimbangan untuk mencapai keharmonisan di dunia ini.

Bacaan Lainnya

Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam semua aspek kehidupan, seperti dalam hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan. Keseimbangan ini diperlukan agar kehidupan dapat berjalan dengan harmonis dan damai.

Makna dari Memayu Hayuning Bawana adalah mengembalikan keseimbangan alam semesta yang terganggu oleh perilaku manusia yang merusak lingkungan. Konsep ini mengajarkan bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam, bukan melawan alam. Dalam Memayu Hayuning Bawana, manusia dianggap sebagai bagian dari alam, bukan pemilik atau penghuni yang dominan.

Baca Juga: Adigang Adigung Adiguna Tegese – 3 Makna Arti Pepatah Jawa

Memayu Hayuning Bawana Ambrasta Dur Hangkara

Ambrasta Dur Hangkara adalah bagian dari konsep Memayu Hayuning Bawana yang mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan diri dan menghindari perilaku yang merusak diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Ambrasta bermakna amarah atau kemarahan, dur bermakna durhaka atau durjana, dan hangkara bermakna merusak.

Dalam konteks ini, Ambrasta Dur Hangkara mengajarkan manusia untuk mengendalikan emosinya, terutama kemarahan dan amarah, yang dapat menimbulkan perilaku negatif dan merusak lingkungan sekitar. Konsep ini juga mengajarkan tentang pentingnya menghindari perilaku durhaka atau durjana, seperti korupsi, kekerasan, atau tindakan merusak lainnya yang dapat merugikan orang lain.

Memayu Hayuning Bawono Lebur Dening Pangastuti

Lebur Dening Pangastuti adalah bagian dari konsep Memayu Hayuning Bawana yang mengajarkan tentang pentingnya hidup dengan kesederhanaan dan kebahagiaan yang sejati. Lebur bermakna melebur, dening bermakna dengan, dan pangastuti bermakna kebahagiaan.

Dalam konteks ini, Lebur Dening Pangastuti mengajarkan manusia untuk hidup dengan sederhana, menghargai apa yang sudah dimiliki, dan tidak terjebak dalam keinginan yang tidak realistis. Konsep ini juga mengajarkan tentang pentingnya mencapai kebahagiaan sejati, yang tidak hanya didasarkan pada materi atau harta benda, tetapi juga pada nilai-nilai spiritual, seperti cinta kasih, kebijaksanaan.

Baca Juga: Alat Senam Lantai Yang Sangat Mirip Seperti Punggung Kuda Adalah?

Contoh Kehidupan dengan Menerapkan Memayu Hayuning Bawana

Konsep Memayu Hayuning Bawana dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai nilai-nilai keseimbangan, kehidupan yang lebih harmonis dan bahagia. Beberapa contoh penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Menghargai Alam: Memahami pentingnya menjaga keseimbangan dalam hubungan antara manusia dan alam, seperti tidak merusak lingkungan dan menghargai sumber daya alam.
  2. Membangun Hubungan yang Baik: Menghargai nilai kebersamaan dan kejujuran dalam hubungan dengan orang lain, serta menghindari tindakan yang merusak hubungan tersebut.
  3. Mengendalikan Emosi: Mengendalikan emosi, terutama kemarahan dan amarah, dan menghindari perilaku yang merusak lingkungan sekitar.
  4. Hidup Sederhana: Menghargai apa yang sudah dimiliki dan hidup dengan sederhana, serta mencapai kebahagiaan sejati melalui nilai-nilai spiritual.
  5. Keseimbangan: Pentingnya menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam hubungan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan.
  6. Kejujuran: Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya kejujuran dalam berhubungan dengan orang lain dan Tuhan.
  7. Kebersamaan: Pentingnya hidup dalam kebersamaan dan saling membantu dalam mencapai tujuan bersama.
  8. Keikhlasan: Pentingnya memiliki niat yang tulus dan ikhlas dalam segala tindakan.
  9. Kebijaksanaan: Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

Memayu Hayuning Bawana adalah konsep Jawa Kuno yang mengajarkan nilai-nilai keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan. Konsep ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan.

Selain itu, konsep ini juga mengajarkan tentang pentingnya mengendalikan emosi, hidup sederhana, dan mencapai kebahagiaan sejati melalui nilai-nilai spiritual. Dengan menerapkan konsep Memayu Hayuning Bawana dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih harmonis dan bahagia.

Pos terkait