Saat pandemi seperti ini sistem imun menjadi sebuah hal yang penting karena jika imun menurun, maka tubuh mudah terjangkit penyakit. Hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi aktivitas sejari-hari. Meskipun imunitas sangat penting, namun masih banyak yang belum mengetahui akan hal tersebut. Bagi anda yang ingin mengetahui tentang sistem imun, berikut ini kami sampaikan ulasan singkatnya.
Pengertian dan Fungsi Sistem Imun
Sistem imun merupakan sekelompok sel, protein, jaringan, serta organ yang berfungsi untuk melakukan perlawanan terhadap segala hal yang membahayakan kesehatan tubuh. Sistem ini tersusun atas komponen penting bernama leukosit atau sel darah putih yang letaknya ada di beberapa bagian tubuh.
Kaberadaan dari imun tubuh ini sangat penting sebab ada beberapa fungsi yang tidak bisa digantikan dengan hal lain. Beberapa fungsi sistem imun, antara lain;
- Menjaga tubuh dari patogen penyebab penyakit yang menggangu kesehatan.
- Membantu tubuh agar memiliki keseimbangan yang diperlukan untuk memenuhi keperluan tubuh. Hal ini terjadi karena ada interaksi dari sistem lain di dalam tubuh.
- Menjadi pendeteksi jika ada jaringan atau sel tubuh yang tidak normal.
- Membungan sel atau jaringan tubuh yang abnormal.
- Menghilangkan jaringan atau sel yang mengalami kerusakan atau mati.
- Menghancurkan sel-sel kanker atau zat lain yang mengganggu atau mengancam tubuh.
Penyakit Auto Imun dan Gejalanya
Selain istilah sistem imun, dalam dunia medis juga mengenal auto imun. Meskipun memiliki nama yang mirip namun keduanya ternyata berbeda. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang terjadi ketika tubuh mendapatkan rangsangan dari benda luar yang dianggap mengganggu. Sedangkan auto imun merupakan sebuah kelainan imun tubuh. Maka dari itu, istilah auto imun sering ditambahkan dengan label penyakit auto imun.
Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh manusia menyerang sel sehat yang ada di dalam tubuhnya. Sederhananya, auto imun merupakan kelainan ketika imunitas tubuh tidak berjalan sebagaimana mestinya. Gangguan ini tentu saja sangat merugikan sebab penyakit auto imun bisa menyebabkan sakit kepala, fisik melemah, dan lainnya. Ada beberapa penyakit yang merupakan kelompok penyakit auto imun. Bahkan penyakit-penyakit auto imun ini ternyata ada yang sudah sangat familiar di telinga kita. Gangguan kesehatan ini antara lain; hepatitis, Celiac dease, Lupus, Diabetes, Psoriasis, Ideophathic Thrombosythopenic Purpura (ITP), Guillain-Barre Syndrome (GBS), Multiple Sclerosis, Hemolytic Anemia, dan Antibody Syndrome atau Antiphospholipid (APS).
Gejala Auto Imun
Kelainan pada sistem kekebalan tubuh ini ternyata bisa diketahui dari berbagai gejala yang muncul. Melansir dari laman alodokter.com, beberapa gejala dari penyakit ini antara lain; mudah mengalami kelelahan, pegal-pegal pada otot, ruam pada kulit, demam dengan intensitas ringan, kerontokan pada rambut, tidak mudah konsentrasi, hingga terjadi kesemutan pada kaki dan tangan.
Penjelasan lain mengenai gejala auto imun juga ada di laman halodoc.com. Menurut penuturan di situs kesehatan tersebut, gejala awal dari gangguan kesehatan ini antara lain:
- Rasa nyeri di seluruh tubuh. Orang dengan gangguan auto imun badannya akan terasa seperti ditusuk-tusuk.
- Nyeri pada sendir terutama sendi lutur, pergelangan tangan, panggul tangan, hingga buku-buku jari.
- Fatigue atau rasa lelah yang berlebihan dalam jangka waktu yang panjang.
- Demam ringan yakni badan terasa lebih hangat namun ketika di cek menggunakan termometer suhunya masih terbilang normal di batas atas sekitar 37,4 sampai 37,5 derajat celcius.
- Rambut rontok sangat parah.
- Mudah mengalami sariawan.
- Brain fog atau sebuah kondisi ketika seseorang mengalami kelihalangan memori, tidak fokus, dan tidak konsentrasi.
Cara Meningkatkan Imun Tubuh
Makan Makanan Sehat dan Bergizi
Agar sistem imun tetap terjaga maka kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kebutuhan nutrisi seseorang pasti berbeda, maka dari itu anda harus memahami kebutuhan gizi dan nutrisi tubuh anda.
Konsumsi Vitamin C
Vitamin C bisa anda dapatkan dari berbagai sumber termasuk buah dan sayur seperti lemon, kiwi, stawberry, jeruk, pepaya, jambu biji, paprika, brokoli, sayur kale, dan lain sebagainya. Anda juga bisa mengkonsumsi Redoxon agar kesehatan tetap terjaga.
Rajin olahraga
Aktivitas fisik ini bisa merangsang kerja antibodi dan sel darah putih. Jika keduanya bekerja dengan baik maka sistem imun akan terbentuk dengan baik pula. Olahraga bisa anda lakukan di dalam atau luar ruangan. Durasi olahraga harus sesuai dengan kebutuhan tubuh. Yang terpenting bukan seberapa lama, namun konsistensi yang menjadi kunci dari keberhasilan membentuk imunitas.
Mengatur Pola Istirahat
Tidur yang cukup dan berkualitas menjadi salah satu cara meningkatkan sistem imun tubuh. Setidaknya tubuh membutuhkan waktu tidur kurang lebih 7 jam, namun durasi tersebut bisa berbeda tergantung dari usai.
Jauhi Rokok
Rokok memiliki banyak zat kimia yang kurang baik untuk kesehatan. Selain itu, rokok juga bisa menyebabkan kecanduan dan hal tersebut kurang baik untuk kesehatan tubuh.
Menerapkan PHBS
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS seperti rutin membersihkan diri, mencuci tangan, dan membersihkan lingkuangan sekitar menjadi kunci agar tubuh sentiasa sehat.
Berjemur di pagi hari
Berjemur merupakan salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh dengan mudah dan tentu saja murah. Banyak orang mempercayai aktivitas ini bisa meningkatkan vitamin D dalam tubuh.
Kelola stres
Stres bisa menyebabkan imun tubuh menurun. Untuk itu, anda harus pintar-pintar mengelola stres. Jika sudah merasa banyak beban atau stres mulai datang lebih baik segera lakukan relaksasi.
Perbanyak konsumsi air
Menjaga agar tubuh tidak dehidrasi merupakan salah satu cara unutk meningkatkan imun. Tubuh kita membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak. Penuhi kebutuhan air harian kurang lebih 2 liter setiap harinya.
Konsumsi multivitamin khusus
Jangan kendor jaga imun meskipun vitamin bisa anda dapatkan dari buah dan sayur, namun jika memang perlu tidak ada salahnya untuk konsumsi multivitamin khusus. Multivitamin harus sesuai dengan kebutuhan, bila perlu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
